"Talk about Statistika"-----> Penelitian dan Statistik
Apa itu Statistika? Di blog ini Saya akan berbagi informasi seluk beluk apa saja yang ada di statistika dan hubungannya dalam penelitian maupun dalam pendidikan. Okay, allesizamen please enjoy to read my blog .........
A. Asal Statistika
Ilmu ini seusia dengan umur peradaban ini, di mana tradisi menghitung merupakan landasan utama dalam membangun peradaban. Semenjak peradaban Yunani ilmu hitung sudah diperkenalkan, dan menjadi alat utama dalam proses pengambilan keputusan. Fenomena ini bisa dilacak dalam tulisan filsof Yunani seperti Aristoteles, maupun Plato yang mengusulkan sistem pemilihan langsung terhadap pejabat publik di mana di kemudian hari dikenal dengan demokrasi langsung. Untuk menghitung siapa yang paling diterima oleh masyarakat dalam pemilihan tersebut maka aspek ilmu hitung menjadi dasar alat pembenar.
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”).
Penggunaan Statistika
sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara Babilon, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500, pemerintahan
Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662,
dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772 –
1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang
negara. Tahun 1791 – 1799, Dr .E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika
dalam bukunya Statistical Account of Scotland. Tahun 1981 – 1935 R. Fisher
mengenalkan analisavarians dalam literatur statistiknya.
Ilmu hitung kemudian berkembang
pesat lagi pada masa imperium Romawi. Angka angka yang disimbolkan dalam
peradaban Yunani dikembangkan dengan symbol Romawi. Meski angka Romawi tidak
praktis, dalam batas tertentu memberikan pengaruh yang luas bagi perkembangan
ilmu hitung. Angka Romawi mampu memberikan lambing terhadap angka dalam jumlah
yang lebih banyak dibandingkan dengan angka Yunani. Puncak peradaban ilmu
hitung menjadi semakin cepat manakala tradisi Arab mengenalkan simbol angka
yang sederhana dan fleksibel.Angka Arab mampu menyederhanakan simbol menjadi
simbol yang mudah dimengerti dan dapat digunakan secara berulang secara mudah. Misal,
untuk mengungkapkan angka 100, maka cukup hanya menggunakan 2 simbol saja yang
sudah dipakai sebelumnya, demikian pula kalau harus menyebut angka 1 trilyun,
angka yang dipakai tetap 1 dan 0, tinggal memperbanyak 0-nya saja. Sangat
berbeda dengan angka Romawi, setiap perubahan persepuluhan harus dikenalkan
simbol baru, yang kemudian tidak dijadikan basis pembuatan angka secara
konsisten.
Puncak peradaban ilmu hitung
mengalami perkembangan yang sangat pesat, tatkala tradisi Arab memperkenalkan
simbol baru angka 0. Angka ini seakan telah menjadi angka mu’jizat dalam
sejarah peradaban ilmu hitung, sebab dengan ditemukannya angka 0, maka akan
mempersingkat penulisan-penulisan yang berbasis ribuan sampai tak terhingga.
Bayangkan bagaimana menulis simbol satu trilyun jika menggunakan symbol Romawi.
Inilah salah satu sumbangan tradisi Islam dan Arab yang sering dilupakan oleh
orang.
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah
dalam bahasa latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan
bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”).Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa
Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”.
Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data”. Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga
administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya
melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang
dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai
bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan
aplikasinya.
- Asal Teori Peluang
Awalnya, teori probabilitas terutama dianggap peristiwa diskrit, dan metode terutama kombinatorial. Akhirnya, pertimbangan analitis memaksa penggabungan variabel kontinyu ke dalam teori.
Dalam teori probabilitas modern, pondasi yang diletakkan oleh Andrey Nikolaevich Kolmogorov. Kolmogorov dikombinasikan pengertian ruang sampel, yang diperkenalkan oleh Richard von Mises, dan mengukur teori dan disajikan sistem aksioma nya untuk teori probabilitas pada tahun 1933.
- Perkembangan Ilmu Statistik
Beberapa perkembangan ilmu statistik yang saya bagi dalam tiga tahap
yaitu tahap I (awal), tahap II (pengembangan), dan tahap III (sekarang) :
TAHAP AWAL
error) :
- Tahun 1757, Thomas Simpson menyimpulkan bahwa terdapat suatu distribusi yang berlanjut (continues distribution) dari suatu variabel dalam suatu frekuensi yang banyak
- Pierre Simon de Lacplace (1749-1827) mengembangkan konsep demoire dan Simpson ini lebih lanjut, dan menemukan distribusi normal,
- Distribusi lain, yang tidak berupa kurva normal kemudian ditemukan oleh Francis Galton (1822-1911) dan Karl Pearson (1857-1936)
- Karl Friedrich Gauss (1777-1855) kemudian mengembangkan teknik kuadrat terkecil (least square) simpangan baku, galat baku untuk rata-rata (the standard error of mean)
- Pearson (1857-1936) melanjutkan konsep-kosnep Galton dan mengembangkan konsep regresi, korelasi, distribusi chi square dan analisis statistika kualitatif.
- Charles Spearman (1863-1945) murid dari Galton dan Leipzig mengembangkan konsep one factor model, yang selanjutnya beliau dijuluki sebagai “the father of factor analysis).
- Godfrey Thompson (1881-1955), Cyril Burt (1883-1971), Raymond Cattell (1905-1998), dan Karl Holzinger (1892-1954) memberi kontribusi pada perluasan konsep analisis faktor dari Spearman.
- Harold Hotelling (1895-1955) memperluas konsep one faktor model dari Spearman menjadi multiple factor model.
- Louis Guttman (1916-1987) mengembangkan Skala yang dikenal dengan skala Guttman dan banyak memberikan kontribusi pada analisis faktor.
- Ronald Alylmer Fisher (1890-1962) mengembangkan desain eksperimen, disamping analisis varian dan kovarian, distribusi z, t, uji signifikansi dan teori tentang perkiraan (theory of estimation)
- Rensis Likert (1932) mengembangkan Skala yang kemudian dikenal dengan skala Likert.
- Andrey Kolmogorov (1903 – 1987) dan Smirnov (1900-1966) yang hasil karyanya sekarang dikenal dengan kolmogorov smirnov test
- Neyman, J (1938) yang berkontribusi dengan “Theory Of Sampling Human Populations”.
- Hansen, M. H., and Hurwitz, W. N (1950) pada “Theory Of Sampling From Finite Populations”
- Cochran, W. G. (1953-1963) dan Taro Yamane (1967) yang mengembangkan Sampling Techniques
- Joreskog (1973), Kessling (1973), dan Wiley (1973) membentuk kesatuan model yang dikenal dengngan persamaan struktural. Joreskog sendiri memberikan kontribusi pada metode maximum likehood
- dan para pakar lainnya yang banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu statistik modern.
- Definisi Statistik
Statistik adalah Secara etimologis kata ” Statistik ” berasal dari
status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata State (bahasa
Inggris) atau kata Staat (bahasa
belanda) kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data),
baik yang berwujud angka ( data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka
(data kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi
suatu negara, statistic menunjuk pada data atau objek, statistik adalah
sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun
(masih acak) maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau
grafik.
- Definisi Statistika
Statistika adalah
suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data dapat diperoleh
informasi yang bermanfaat. Statistika menyedikan prinsip dan metodologi untuk merancang proses pengumpulan data , meringkas dan menyajikan data yang telah
diperoleh , menganalisis dan pengambilan keputusan secara ringkas. Secara umum,
pengertian statistik menganalisis dan pengambilan keputusan secara ringkas. Secara umum,
pengertian statistik adalah pengetahuan yang berkaitan dengan pengumpulan angka-angka , pengolahan ,
dan penganalisisan , penarikan kesimpulan , serta pembuatan keputusan
berdasarkan data dan yang sudah dianalisis.
C. Pembagian Statistik
Metode statistika adalah metode-metode/prosedur-prosedur untuk pengumpulan, penyajian, analisis, dan kesimpulan dari data. Berdasarkan Metodenya statistik dibedakan menjadi dua yaitu :
- Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya
menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam
bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai
data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
- Statistik Inferensial
Statistika
inferensial yaitu metode-metode untuk menganalisis sampel dari populasi
sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut. Terdapat
dua macam statistik inferensial, yaitu; statistik parametris digunakan
untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi
yang berdistribusi normal. Sedangkan statistik non parametris digunakan
untuk menganalisis data nominal dan ordinat dari populasi yang bebas distribusi.
D. Kegunaan dan Fungsi Statistika
- Fungsi Statistik
Secara umum dapat dikemukakan bahwa Statistik sebagai ilmu
pengetahuan pada dasarnya berfungsi sebagai alat bantu. Misalnya:
(a)
Sebagai alat bantu untuk meringkas laporan, baik laporan administratip
maupun
laporan hasil penelitian ilmiah, yang berupa atau terdiri dari
angka-angka atau bilangan-
bilangan
(b) Sebagai alat bantu di dalam
menyusun perencanaan, terutama perencanaan yang
memerlukan bahan-bahan
keterangan yang berupa angka-angka
(c) Sebagai alat bantu di dalam
mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap suatu gejala,
peristiwa atau
keadaan, dan lain sebagainya.
- Kegunaan Statistik Sebagai Ilmu Pengetahuan
(b) Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan (pasang-surut) dari waktu ke
waktu
(c) Untuk mengetahui permandingan (membandingkan) antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain
(d) Untuk menilai keadaan dengan jalan menguji perbedaan antara gejala yang satu dengan
gejalayang lain
(e) Untuk menilai keadaan dengan jalan mencari hubungan antara gejala yang satu dengan
gejala yang lain
(f) Untuk menjadi dasar atau pedoman, baik di dalam menarik kesimpulan, mengambil
keputusan, serta memperkirakan terjadinya sesuatu hal atas dasar bahan-bahan
keterangan (data) yang telah berhasil dihimpun, dan lain sebagainya.
- Kegunaan Statistik dalam Pendidikan
Satistika dalam pendidikan berfungsisebagai alat
bantu pendidikan dalam pengolahan, analisis, dan penyimpulan hasil yang dicapai
dalam pendidikan.
a. Contohnya yaitu satistika
dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakainya( seperti
pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain). Misalnya dalam pendidikan dipakai
kegiatan evaluasi penilaian dan penelitian. Dalam kegiatan evaluasi, statistik
menjadi alat bantu untuk menganalisis dan menyimpulkan data hasil evaluasi.
Sebagai conth, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan,
biasanya data yang terkumpul berbentuk data kuantitatif dan tersebut di uji
menggunakan statistika sehingga diperoleh kesimpulan berapa banyak yang
mempunyai nilai baik, sedang, dan mempunyai nilai kurang. Dalam kegiatan
pendidikan statistika banyak dipakai untuk mendeskripsikan data kuantitatif
yang terkumpul.
b. Contoh lainnya yaitu Data tentang anggaran
pendidikan (misalnya belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dan lain-lain)
c. Data tentang
Kepustakaan, administrasi , dan perlengkapan sekolah seperti jumlah buku dalam
perpustakaan menurut kategori buku).
- Kegunaan Statistika dalam Pendidikan Fisika
- alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang
diambil dari suatu populasi. Dengan
demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan
demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan
- alat untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen.
Sebelum intrumen digunakan untuk
penelitian, maka harus diuji validitas dan
reabiltasnya terlebih dahulu
- teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data
lebih komunikatif. Tekni-teknik penyajian data
ini antara lain: tabel,grafik,diagram lingkaran,dan pictogram.
ini antara lain: tabel,grafik,diagram lingkaran,dan pictogram.
-alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis
penelitian yang diajukan. Dalam hal ini statistik
yang digunakan antara lain:
korelasi, regresi, t-test, anova, dll.
Penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut terdapat empat hal yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu:
cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Penelitian merupakan cara ilmiah,
berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional,
empiris dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian
itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam
penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. Sistematis
artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui
penelitian itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel
dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketetapan, yaitu
ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Reliabel menunjukkan derajat konsistensi
yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Obyektif
menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal
agreement).
Secara umum tujuan penelitian itu
meliputi tiga macam yaitu yang bersifat:
A. Penemuan
Berarti
data yang diperoleh dari penelitian itu betul-betul data yang baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
B. Pembuktian
Berarti
data yang diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap suatu pengetahuan.
C. Pengembangan
Berarti
data yang diperoleh dari penelitian itu digunakan untuk memperdalam dan
memperluas suatu pengetahuan.
Melaui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya.Secara umum data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia. Memahami berarti memperjelas suatu masalah yang sebelumnya tidak diketahui lalu menjadi tahu. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti suatu upaya yang dilakukan sehingg masalah tidak timbul.
F. Variabel Peneltian
- Pengertian Variabel
Variabel penellitian pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai “variasi”
anatar satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain
(Hatch dan Fardhay, 1981).
- Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs)atau sifat yang akan dipelajari.
- Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas,
maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Menurut Hubungan antara satu variabel debgan
variabel yang lain , macacam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi 5, yang meliputi :
- Variabel Independen (stimulus, predictor, antecedent)
Dalam Bahasa
Indonesia sering disebut dengan variable bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent (terikat).
Contoh Hipotesis :
Terdapat pengaruh jumlah jam mengajar guru
dalam seminggu terhadap kualitas dalam mengajar.
Variabel Independen : Jumlah jam
mengajar Variabel dependen : kualitas mengajar
- Variabel Independent (Output, criteria, dan konsekuen)
Dalam bahasa
Indonesia sering disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat erupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
Contoh dari variabel
terikat :
Hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan, hasil belajar siswa
adalah skor yang diperoleh dari hasil posttes.
- Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah ) hubungan
antara variabel independent dengan dependent. Variabel ini disebut juga
variabel independent ke dua.
Contoh dari variabel terikat :
Hubugan suami dan istri akan semakin baik(kuat) jika mempunyai anak dan akan
semakin renggang jika ada pihak ketiga yang ikut mencampuri.
Disini anak
sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan , dan orang ketga adalah
sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan.
- Varabel Intervening
Variabel Intervening adalah variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel Independent dengan
dependen, tetapi tidak dapat diamati dan di ukur. Variabel ini merupakan
variabel penyela / antara yang terletak di antara variabel independent dengan
variabel dependent, sehingga variabel independent tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependent.
Contoh variabel Intervening :
Terdapat pengaruh jumlah biaya
pendidikan yang di keluarkan oleh orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan
berimbas pada IPK mahasiswa tersebut.
Variabel Independen : Jumlah biaya
pendidikanVariabel dependen : IPK mahasiswaVariabel intervening : gaya hidup.
- Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga huungan variabel independent
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Variabel control sering digunakan oleh para peneliti, bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan melalui penelitian eksperimen.
Contoh variabel
control adalah :
- Guru. Guru yang mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama atau setara, yaitu guru bidang studi matematika dengan kualifikasi ijazah yang sama
- Materi Pembelajaran. Materi Pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama, yaitu materi Aritmetika Sosial berdasarkan Kurikulum Matematika 2004 SMP/MTs.
- Waktu. Jumlah waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama
G. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif/positivitik, yang dilandasi
pada suatu asumsi bahywa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan
gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian
dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel
yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigm penelitian
atau model penelitian
J Jadi dalam hal ini paradigma penelitian dalam hal ini
diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang
akan diteliti yang sekaligus menecerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah
yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan
digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model
penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti gambar
berikut:
- Paradigma Sederhana
Paradigma penelitian ini terdiri atas variabel independen
dan dependen.
Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1.5 berikut ini.
Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1.5 berikut ini.
X = kualitas alat
Y = kualitas barang yang dihasilkan
Berdasarkan paradigma tersebut, maka kita dapat menentukan:
(a) Jumlah rumusan masalah deskriptif
ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu:
- Rumusan masalah deskriptif (dua)
- Bagaimana X ? ( kualitas alat )
- Bagaimana Y ? ( kualitas Barang )
- Rumusan masalah asosiatif/hubungan (satu)
- Bagaimanakah hubungan atau pengaruh kualitas alat dengan kualitas barang yang dihasilkan?
a. teori tentang alat-alat kerja
b. tentang kualitas barang.
(c) Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam
hipotesis deskriptif dan hipotesis asosiatif
hipotesis deskriptif
sering tidak dirumuskan).
a. Dua hipotesis Deskriptif
- Kualitas alat yang digunakan oleh lembaga tersebut telah
mencapai 70% baik.
- Kualitas barang yang dihasilkan oleh lembaga tersebut telah
mencapai 99% dari
yang diharapkan.
b. Hipotesis Asosiatif
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas
alat dengan kualitas barang
yang dihasilkan. Hal ini berarti bila kualitas
alat ditingkatkan, maka kualitas barang
yang dihasilkan akan menjadi
semakin tinggi ( kata signifikan hanya digunakan apabila
hasil uji hipotesis
akan digeneralisasikan ke populasi di mana sampet tersebut diambil)
(d) Teknik analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka
dapat dengan mudah
ditentukan teknik statistic yang digunakan untuk analisis
data dan menguji hipotesis.
- Untuk dua hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk
interval atau ratio, maka
pengujian hipotesis menggunakan t-test one sampel.
- Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabel berbentuk interval atau ratio,
- Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabel berbentuk interval atau ratio,
maka menggunakan teknik Statistik Korelasi
Product Moment.
- Paradigma Sederhana Berurutan
Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih
sederhana. Lihat gambar 1.6
X1 = kualitas input
X2 = kualitas proses
X3 = kualitas output
Y = kualitas outcome
Gambar 1.6 adalah paradigm sederhana berurutan, menunjukkan
hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen secara
berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel ( X1 dengan X2
; X2 dengan X3 dan X3 dengan Y )
tersebut digunakan teknik korelasi sederhana. Naik turun harga Y dapat
diprediksi melalui persamaan regresi Y atas X3, dengan persamaan Y =
a + b X3 .
- Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan
satu dependen. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4
rumusan masalah asosiatif ( 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda ). Gambar
1.7
X1 = lingkungan keluarga
X2 = demografi
Y = keberhasilan usaha
Gambar 1.7 adalah paradigma ganda dengan dua variabel
independen X1 dan X2, dan satu variabel dependen dengan
Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y,
menggunakan teknik korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan X1 dengan
X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
- Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen
Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen (X1,
X2, X3 ) dan satu dependen (Y). Rumusan masalah
deskriptif ada 4 dan rumusan masalah asosiatif (hubungan) untuk yang sederhana
ada 6 dan yang ganda minimal 1. Lihat gambar 1.8
X1 = kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan manajer
X3 = sistem karir
Y = produktivitas kerja
Gambar 1.8 adalah paradigma ganda dengan tiga variabel
independen yaitu X1, X2, dan X3. Untuk mencari
besarnya hubungan antara X1 dengan Y; X2 dengan Y; X3
dengan Y; X1 dengan X2 ; X2 dengan X3
; dan X1 dengan X3 dapat menggunakan korelasi
sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antara X1 secara
bersama-sama dengan X2 dan X3 terhadap Y digunakan
korelasi ganda. Regresi sederhana, dan ganda serta korelasi parsial dapat
diterapkan dalam paradigma ini.
- Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
X = tingkat pendidikan
Y1 = gaya kepemimpinan
Y2 = disiplin kerja
Gambar 1.9 adalah paradigma ganda dengan satu variabel
independen dan dua dependen. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1
, dan X dan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga
untuk Y1 dengan Y2 . analisis regresi juga dapat
digunakan disini.
- Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X1,
X2 ) dan dua variabel dependen (Y1 dan Y2 ).
Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan enam rumusan masalah hubungan
sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis
hubungan antar variabel secara simultan.
X1 = kebersihan kereta
X2 = pelayanan KA
Y1 = jumlah tiket yang terjual
Y2 = kepuasan penumpang KA
Gambar 1.10 adalah paradigma ganda dua variabel independen
dan dua variabel dependen. Hubungan antar variabel r1, r2,
r3, r4, r5 dan r6 dapat dianalisis
dengan korelasi sederhana. Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2
terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama
terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda. Analisis regresi
sederhana maupun ganda dapat juga digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang
terjual dan kepuasan penumpang kereta api.
- Paradigma Jalur
X1 = status social ekonomi
X2 = IQ
X3= motivasi berprestasi (need of achievement)
Y = presatsi bisnis
Contoh Soal Mengenai Statistik :
- . Statistik dapat diartikan dalam pengertian yang sempit dan luas. Tuliskan kedua arti tersebut serta berikan contoh masing-masing?
JAWAB
:
Statistik dalam arti sempit mendeskripsikan atau menggambarkan
mengenai data yang disajikan dalam bentuk (1) Tabel dan diagram, (2) Pengukuran
tendensi sentral (rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata harmonik),
(3) Pengukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan presentil), (4)
Pengukuran penyimpangan (range, rentangan antar kuartil, rentangan semi antar
kuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku, variansi, koefisien variansi dan
angka baku), dan (5) Angka indeks.
Contohnya
: Data kelulusan di sebuah sekolah dasar
Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk
mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, membuat tidakan
berdasarkan analisis data yang dikumpulkan atau statistika yang digunakan
menganalisis data sampel dan hasilnya dimanfaatkan untuk generalisasi pada
populasi.
Contoh
: data sensus penduduk
2.Buatlah definisi yang jelas, sesuai
dengan konsepsi Anda?
JAWAB :
Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk data, yaitu
tentang pengumpulan, pengolahan/analisis, penafsiran, dan penarikan kesimpulan
dari data yang berbentuk angka-angka.
3. Jelaskan peranan statistik dalam
kehidupan sehari-hari di tempat kerja Anda?
JAWAB :
Dalam
kehidupan sehari-hari, statistik memiliki peranan sebagai penyedia bahan-bahan
atau keterangan-keterangan berbagai hal untuk diolah dan ditafsirkan. Dengan
demikian statistik dapat digunakan membantu dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Sebagai contoh, menggambarkan prestasi siswa dilihat dari jenis kelamin,
penggambaran dilakukan baik dalam bentuk persentase maupun dalam bentuk
histogram. Selanjutnya, dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu dalam
melakukan analisis data, dapat diketahui bagaimana prestasi siswa diramalkan
dari motivasi intrinsiknya
4 Apa perlunya kita mempelajari
statistik?
JAWAB :
Dengan
menggunakan statistik kita dapat dengan mudah akan mengetahui bagaimana keadaan
peserta didik kita apakah pada tahun ini atau yang akan datang peserta didik
kita akan mengalami peningkatan hasil belajar atau sebaliknya, bahkan kita juga
dapat menganalisa apakah kita senagai guru sudah berhasil atau tidak dalam
mengajar.
5 Jelaskan perbedaan antara statistik
deskriptif dengan statistik inferensial?
JAWAB :
Statistik
deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan
penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan
dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu
data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif hanya
berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.
Statistik
inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir
dan mengambil kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang dipilih secara acak
dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensial
berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data
atau keadaan atau fenomena.
Dengan
kata lain, statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan
atau kejadian.
6 Jelaskan pembagian statistik
berdasarkan parameternya?
JAWAB :
Berdasar atas bentuk parameternya (data yang
sebenarnya), statistik dapat dibagi atas dua bagian.
1. Statistik parametrik
Statistik
parametrik adalah bagian statistik yang parameter populasinya mengikuti suatu
distribusi tertentu, seperti distribusi normal dan memiliki varians yang
homogen.
2. Statistik
nonparametrik
Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter
populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi
yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.
7. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan peneliti adalah instrument utama dalam penelitian
dalam ruang lingkup penelitian yang dilakukan secara kualitatif?
JAWAB :
“Peneliti adalah intrumen utama dalam
penelitian” maksudnya adalah peneliti merupakan alat penelitian yang
utama yang dapat langsung melakukan pengumpulan data, menganalisanya, melakukan
refleksi secara terus menerus, dan secara gradual “membangun” pemahaman yang
tuntas tentang sesuatu hal yang diteliti. Di mana peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi
pada subjek yang ditelitinya. Dengan demikian, peneliti akan lambat laut
“memahami” makna-makna apa saja yang tersembunyi di balik realita yang kasat
mata (verstehen). Ini adalah salah satu tujuan yang hendak
dicapai melalui penelitian kualitatif. Dalam hal ini peneliti akan mngeluarkan
seluruh kemampuannya baik yang berupa alat indra, kecerdasannya maupun
kemempuan mungumpulkan data.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
variabel?
JAWAB :
Variabel
adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Kesimpulan :
- Statistika adalah cabang dari matematika dan merupakan tubuh pengetahuan yang menekankan pada metode untuk menjawab pertanyaan dengan mengadakan pengumpulan dan menginterprestasikan data empiris terlebih dahulu. Dalam hal ini meliputi tahapan penelitian empiris, yaitu mendesain, mengobservasi, mencatat, menganalisis, merangkum, menarik kesimpulan, dan melaporkan serta menyajikan hasil.
- Statistika adalah Secara etimologis kata ” Statistik ” berasal dari status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata State (bahasa Inggris) atau kata Staat (bahasa belanda) kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka ( data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara, statistic menunjuk pada data atau objek, statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun (masih acak) maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.
- Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.
DAFTAR PUSTAKA
Jujun S. Suriasumantri. 2003. Filsafat Ilmu. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, pp. 211
Sugiyono, Prof. Dr. 2014.Statistika untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Setyo Hari Wijanto. 2008. SEM dengan LISREL. Yogyakarta : Graha Ilmu
http://en.wikipedia.org/wiki/Probability_theory
http://mariatul-qibthiah.blogspot.com/p/sejarah-statistik.html
Setyo Hari Wijanto. 2008. SEM dengan LISREL. Yogyakarta : Graha Ilmu
http://en.wikipedia.org/wiki/Probability_theory
http://mariatul-qibthiah.blogspot.com/p/sejarah-statistik.html
thanks infonya ya
BalasHapusma ksh postnya
BalasHapussdh memberi sedikit wawasan
terimakasih atas krik dan sarannya, untuk kedepannya akan diperbaiki lagi
BalasHapusBlognya bagus (y) terimakasih atas infonya ^_^
BalasHapusterimaksih atas komentarnya
BalasHapusthanks infonya...
BalasHapus