Pages

Kamis, 20 November 2014

BAB III (Populasi, Sampel, dan Pengujian Normalitas Data)

Statistika Dasar 

BAB III 
POPULASI, SAMPEL, DAN PENGUJIAN 
NORMALITAS DATA 

A. Pengertian Populasi dan Sampel 

  • Pengertian Populasi 
          Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.    
          Jadi, populasi bukan hanya untuk orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek ataupun subjek yang dipelajari, tatapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Contoh penerapannya, misalnya jika dilakukan penelitian di SD Negeri 144, maka sekolah ini mempunyai populasi yang bisa berupa jumlah subjek/orang dan karakteristik subjek/orang.

Contoh soal : 
Populasi untuk A= 20, B = 50, dan C = 30. Jadi, jumlah anggota populasi = 100.
Sedangkan besar anggota sampel = 80 sehingga berapakah besar masing-masing

sampel untuk A, B , dan C ? 

Penyelesaian : 
a.         Untuk      A (20/100) x 80 = 16 orang
B  (50/100) x 80 = 40 0rang
                        C (30/100) x 80 = 24 0rang  
  • Pengertian Sampel 
          Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, miasalnya karena keterbatasan dana tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menngunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi,Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul respresentatif(mewakilli). 

Contoh Penerapan : 

Seorang petugas reparasi mobil mendapat pekerjaan memperbaiki 77 buah jam tangan yang mengalami kerusakan. Namun, petugas tersebut belum mengetahui kerusakan apa saja yang dialami, tetapi petugas memprediksi jam jam tersebut memiliki kerusakan serta kendala yang sama. Kemudian petugas tersebut membongkar 20 buah jam tangan untuk melihat kerusakan yang terjadi pada jam mengalami kerusakan yang sama ataupun tidak sebelum ia memperbaikinya. 

B. Teknik Sampling 

     Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. 

    Secara umum, teknik Sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu, Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
 
1. Probability Sampling 
    Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama  bagi setiap unsur(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 
Teknik ini meliputi : 
  • Simple Random Sampling 
          Simple Random Sampling (Sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi   
          dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi tersebut. 
  • Proportionate Stratified Random Sampling 
          Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan 
          berstrata secara proporsional.  
  • Disproportionate Stratified Random Sampling 
          Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang 
          proporsional. 
  • Cluster Sampling (Area Sampling)
          Teknik Sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
          sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi dan kabupaten. 
      
          Contoh kasus : 
         
Seorang petugas dari kantor Sensus Penduduk sedang mengumpulkan data tentang Jumlah pertumbuhan penduduk tiap tahun dari setiap kepala keluarga yang ada di Desa Cimahi. Karena berbagai kendala akibat faktor jalanan dan cuaca yang tidak mendukung petugas tadi hanya mendatangi 80 orang kepala keluarga dan kemudian di wawancarai.

2.  Nonprobability Sampling

     Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 

Teknik ini meliputi : 

  • Sampling Sistematis 
          Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
          populasi yang telah diberi nomor urut. 
  • Sampling Kuota  
          Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
          ciri-ciri tertenntu sampai jumlah (kuota) yang di inginkan. 
  • Sampling Insidental 
          Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
          yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. 
  •  Sampling Purposive 
           Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 
  •  Sampling Jenuh
     Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan  sebagai sampel. 
  •  Snowball sampling 
           Snowball Sampling adalah tekinik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
           kemudian membesar. 

C. Normalitas Data

a. Kurve Normal 

    Penggunaan Satistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal, maka tekinik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya digunakan tekinik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal, yaitu teknik statistik Nonparametris. Untuk itu sebelum peneliti akan menggunakan teknik statistik parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. 

 Prosentase Luas Kurve Normal

     Kurve normal umu dapat dirubah ke dalam kurve normal standar, dengan menggunakan rumus : 

    Dimana  : 
         Z  : Simpangan Baku untuk kurve normal Standard 
         X  : Data ke i dari suatu kelompok data 
         x   : Rata-rata kelompok 
         s   : Simpangan Baku

b. Pengujian Normalitas Data 

    Ada berbagai macam teknik pengujian normalitas data, salah satunya dengan menggunakan Chi Kuadrat. Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (A) dengan kurve normal baku/standard (B). Jadi membandingkan antara (A:B).  Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal.

 (A) Distribusi data yang akan di ujinormalitasnya

(B) Kurve Normal Baku 

Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas  dengan nilai yang diharapkan.
Dengan menggunakan rumus : 
 

Keterangan :
X2   = Nilai X2
Oi    = Nilai observasi
Ei     = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total 
            frekuensi) (pi x N) 
 N    = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
 


7 komentar: